Kiromal Katibin, di atas podium nomor speed putra Panjat Tebing 2025. (Foto: Dok. FPTI)

Bali – Tim panjat tebing Indonesia berhasil membawa pulang dua medali perunggu dari nomor speed pada seri Piala Dunia Panjat Tebing 2025 yang digelar di Bali, 2–4 Mei 2025. Salah satu medali diraih oleh Kadek Adi Asih, atlet muda berusia 19 tahun yang mencuri perhatian lewat debut gemilangnya di ajang dunia.

Medali pertama dipersembahkan oleh Kiromal Katibin di nomor speed putra. Dalam perebutan peringkat ketiga, Kiromal mencatat waktu 4,81 detik, mengungguli rekan senegaranya, Nursamsa Raharjati, yang finis dengan waktu 6,64 detik.

“Alhamdulillah bisa meraih perunggu. Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah mendukung kami, Tim Indonesia,” ujar Kiromal seperti dikutip dari laman resmi federasi, Minggu (4/5).

Sementara itu, medali emas nomor speed putra diraih oleh Samuel Watson dari Amerika Serikat dengan catatan luar biasa 4,64 detik. Catatan tersebut bukan hanya memastikan kemenangan, tetapi juga memecahkan rekor dunia atas namanya sendiri.

Kadek Adi Asih, atlet muda RI naik podium di Bali. (Foto: Dok. FPTI)

Kejutan manis datang dari nomor speed putri. Kadek Adi Asih, atlet belia dari Indonesia, sukses meraih medali perunggu setelah mencatat waktu 7,27 detik, mengalahkan atlet Korea Selatan yang tertinggal dengan waktu 9 detik.

“Sebenarnya saya tidak ditarget apa-apa oleh pelatih. Intinya saya hanya ingin tampil maksimal dan memberikan yang terbaik untuk Tim Indonesia,” ucap Kadek.

Medali emas dan perak di nomor putri masing-masing diraih oleh Aleksandra Miroslaw (Polandia) dengan waktu 6,37 detik dan Yafei Zhou (China) dengan 8,12 detik.

Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) Yenny Wahid menyampaikan apresiasi atas perjuangan para atlet, khususnya atas penampilan Kadek yang tampil tanpa beban namun berhasil mengukir prestasi.

“Teman-teman atlet sudah memberikan yang terbaik dan saya sangat mengapresiasi. Terutama kejutan dari Kadek Adi Asih yang baru 19 tahun. Dia sebenarnya tidak terlalu dijagokan, tetapi justru berhasil meraih medali perunggu,” ungkap Yenny.

Pencapaian ini menjadi sinyal positif bagi tim Indonesia jelang seri-seri berikutnya dalam kalender Piala Dunia panjat tebing 2025.


Sumber: detiksport
Editor: (HB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *