Mojokerto – Festival Mojotirto 2025 kembali sukses digelar dan menarik ribuan pengunjung dari berbagai daerah. Acara yang berlangsung pada 22 Maret 2025, sore hari, di Sungai Ngotok, Taman Bahari Mojopahit ini menjadi ajang perayaan budaya yang memperkuat nilai sejarah serta pariwisata daerah.
Festival Mojotirto 2025 menghadirkan berbagai acara, mulai dari kirab budaya, pertunjukan seni, bazar kuliner khas Mojokerto, hingga diskusi lingkungan. Salah satu momen yang paling dinantikan adalah prosesi Larung Air Tirta Amerta di Sungai Ngotok, yang menjadi simbol harapan masyarakat agar air tetap bersih dan bermanfaat bagi kehidupan.
Sebagai informasi, Tirta Amerta yang dilarungkan dalam prosesi ini merupakan air yang diambil dari tujuh sumber air kehidupan Majapahit, yaitu:
- Sumber Air Gentong – Pacet
- Sumber Air Macan – Puncak Trawas
- Sumber Air Kalingking – Trawas
- Sumber Air Jolotundo – Trawas
- Sumber Nduwor – Pungging
- Sumber Panguripan – Pakis, Trowulan
- Sumber Air Pitulungan – Daerah perbatasan Wonosalam
Prosesi larung diawali dengan pengambilan air suci dari ketujuh sumber ini, yang kemudian disatukan dan dilarung di Sungai Ngotok. Ritual ini menggambarkan persatuan dan harapan masyarakat agar sumber air tetap terjaga dan lestari.
Wali Kota Mojokerto dalam sambutannya menekankan pentingnya festival ini sebagai bentuk penghormatan terhadap air dan budaya lokal. “Larung Air Tirta Amerta bukan hanya sebuah tradisi, tetapi juga pengingat bahwa air adalah sumber kehidupan yang harus kita jaga bersama,” ujarnya.
Selain ritual larung, Festival Mojotirto 2025 juga diwarnai dengan aksi sosial berbagi ribuan makanan gratis untuk berbuka puasa. Berbagai menu khas Mojokerto dari pelaku UMKM dibagikan kepada pengunjung dan masyarakat sekitar sebagai bentuk kebersamaan dan kepedulian di bulan suci Ramadan.
Antusiasme masyarakat terlihat dari tingginya partisipasi, baik dari warga lokal maupun wisatawan. Salah satu pengunjung, Satria (35), mengaku kagum dengan prosesi larung dan kegiatan berbagi makanan. “Ritualnya sakral, tapi juga penuh pesan lingkungan. Ditambah lagi dengan berbagi makanan berbuka, ini benar-benar festival yang berkesan,” katanya.
Dengan suksesnya penyelenggaraan Festival Mojotirto 2025, diharapkan acara ini terus berkembang dan semakin dikenal sebagai ikon budaya Jawa Timur. Pemerintah setempat pun berkomitmen untuk terus mendukung dan melestarikan tradisi ini agar tetap hidup dan memberi manfaat bagi masyarakat. (HB)