Mojokerto — Upaya memutus mata rantai praktik rentenir di Kota Mojokerto mendapat dukungan penuh dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Mojokerto. Melalui program BAZNAS Microfinance Desa (BMD), BAZNAS Kota Mojokerto mendapatkan bantuan sebesar Rp 1 miliar dari Pemerintah Republik Indonesia untuk penguatan sektor UMKM.
Ketua BAZNAS Kota Mojokerto, Dwi Hariyadi, mengungkapkan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk membantu 1.000 pelaku UMKM lokal melalui pinjaman tanpa bunga dan skema angsuran fleksibel.
“Ini merupakan bentuk perhatian dari pemerintah pusat kepada BAZNAS. Insya Allah, program BMD sebesar Rp 1 miliar ini akan disalurkan kepada 1.000 UMKM di Kota Mojokerto. Para pelaku usaha akan menerima pinjaman tanpa bunga dan bisa mengangsur sesuai kemampuan masing-masing setiap bulannya,” ujar Dwi saat konferensi pers di Kantor BAZNAS Kota Mojokerto, Senin (28/4/2025).
Selain program BMD, BAZNAS Kota Mojokerto juga meluncurkan program “Air Sedekah” untuk memenuhi kebutuhan air di masjid-masjid dan rumah duka.
“Program ini merupakan bentuk layanan sosial kami, dengan menyedekahkan air untuk masjid dan rumah duka di Kota Mojokerto,” tambah Dwi.

Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, M.A., dalam kesempatan yang sama menjelaskan bahwa BMD merupakan inisiatif dari pemerintah pusat untuk memperluas akses permodalan berbasis syariah di tingkat desa.
“Program BMD bertujuan untuk memotong mata rantai rentenir. Pinjaman ini benar-benar tanpa bunga dan angsuran disesuaikan dengan kemampuan penerima, tetapi tetap harus dikembalikan agar program ini dapat berkelanjutan,” terang Saidah.
Wali Kota Mojokerto, Hj. Ika Puspitasari, S.E., menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang diberikan kepada masyarakat Kota Mojokerto melalui program BMD.
“Saya sangat bersyukur atas bantuan ini. Di Kota Mojokerto saat ini terdapat sekitar 72.000 pelaku usaha kecil dan menengah (UKM dan IKM) yang seluruhnya telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Selain itu, sebanyak 12.000 kepala keluarga mustahik telah menerima manfaat program bantuan BAZNAS Kota Mojokerto dengan total bantuan mencapai Rp 3,5 miliar,” ujar Wali Kota Ika Puspitasari.
Ia menambahkan, kehadiran program BMD senilai Rp 1 miliar ini akan semakin memperkuat berbagai program pemberdayaan ekonomi yang selama ini telah berjalan di Kota Mojokerto.
“Ini adalah keberkahan luar biasa yang Insya Allah akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, terutama para pelaku UMKM di Kota Mojokerto,” tutupnya.
(HB)