
Ning Ita optimis bahwa Kota Mojokerto dapat mencapai status New Zero Stunting
Kota Mojokerto, harianbuana.net – Angka stunting di Kota Mojokerto mengalami penurunan yang signifikan dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan data dari Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), angka stunting yang tercatat pada tahun 2020 sebesar 7,71 persen, kini turun menjadi 1,54 persen pada tahun 2024.
Capaian positif ini disampaikan dalam acara Rembuk Stunting Lintas Sektor yang berlangsung di Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto, pada Rabu (12/3/2025). Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, atau yang akrab disapa Ning Ita, menegaskan bahwa kolaborasi yang solid antara berbagai sektor menjadi faktor utama dalam penurunan angka stunting di Kota Mojokerto.
“Ini adalah hasil dari kerja keras bersama. Setiap sektor, baik dari pemerintah maupun masyarakat, menjalankan tugasnya dengan baik. Sinergi lintas sektor yang terjalin dengan kuat ini membawa hasil yang nyata,” ujar Ning Ita.
Ning Ita pun optimis bahwa Kota Mojokerto dapat mencapai status New Zero Stunting, dengan tidak ada lagi bayi yang lahir dengan risiko stunting atau munculnya kasus stunting baru.
“Pencapaian ini adalah bukti bahwa kita bisa membangun Indonesia dari sini, dari Kota Mojokerto, dengan menyiapkan generasi muda yang sehat dan bebas stunting,” lanjutnya.
Selain mengurangi angka stunting, Pemkot Mojokerto juga telah melaksanakan berbagai program strategis untuk mendukung tercapainya tujuan Indonesia Emas 2045, dengan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
Salah satu program unggulan Pemkot Mojokerto adalah pencapaian Universal Health Coverage (UHC), yang memastikan setiap warga Kota Mojokerto mendapatkan akses jaminan kesehatan gratis. Selain itu, Pemkot Mojokerto juga menjalankan program pemberian makanan bergizi secara gratis kepada pelajar mulai dari tingkat TK hingga SMA secara bertahap, untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang baik.
“Mewujudkan Indonesia Emas 2045 bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tugas seluruh elemen masyarakat, termasuk Kejaksaan, Kodim, Polres, PKK, dan lainnya. Dengan bergerak bersama, kita bisa menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan,” ungkap Ning Ita.
Pada acara tersebut, juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama untuk penurunan stunting di Kota Mojokerto, yang melibatkan Pemkot Mojokerto, Kejaksaan Negeri, Kodim 0815, dan Polres Mojokerto Kota.
Dengan komitmen dan kerja sama yang terus terjalin, Kota Mojokerto optimis dapat menjadi daerah bebas stunting dan turut berkontribusi dalam mencetak generasi unggul untuk masa depan Indonesia. (HB)